Terutama dalam kutip-mengutip. Saya kurang pandai. Beberapa kali harus merevisi persoalan tanda kutip. Juga persoalan membahasakan ulang.
Mungkin itulah sebabnya yang dipahami konsep dahulu. Melihat apa yang ada di sini, di situ dan di sana.
Menariknya pada sebuah kotak baru dan menganggap inilah jalur dari peta-peta yang terkotak itu.
Seperti tulisan tempo hari (yang ramai itu). Di masa depan kita akan senyum-senyum juga melihat tulisan-tulisan kita sendiri di masa lalu (yang kacau). Yang mungkin akan kita hapus sebagai bagian dari perbaikan sejarah kita sendiri.
Tetapi tulisan yang deskriptif akan berlalu. Bergantung keadaan setelahnya. Dilupakan. Paling tidak terindeks sudah cukup.
Itulah mungkin sebabnya. Tulisan yang telah dewasa menanggapi tulisan yang masih muda ke dalam candaan. Atau merendah dalam ketidaktahuan yang pura-pura.