Kita hentikan sejenak membahas kenangan-kenangan antara romantisme, februari dan hujan di awal tahun ini. Barangkali ada sisi yang jarang dibahas ketika musim hujan. Seperti zaman klasik Islam delapan abad setelah rosulullah meninggal.
Tersebutlah nama Sulaeman Al-Qanuny. Penguasa dua benua dan penguasa dua samudera di zamannya. Memimpin sejak 1520 hingga 1566.
Namun yang menarik perhatian adalah bangunan yang dibawah pemerintahannya berdiri sebagai landmark peradaban. Klasik dan megah. Memesona sebagai simbol kecerdasan antar peradaban besar. Jadi simbol kecerdasan tidak hanya strategi perang, tetapi juga keberadaan artefak peradaban. Apa yang Anda ingat dari Paris? tentu menara Eiffel.
Di balik kecerdasan Sultan Sulaeman Al-Qanuny, tersebutlah arsitek besar peradaban yang mengikutinya. Namanya Mimar Sinan. Seorang dengan semangat belajar yang tinggi mengantarkannya masuk ke Sekolah Ibrahim Pasha setelah beberapa kali ditolak di sekolah lain, termasuk ditolak di Sekolah Istana Topkapi.
Lahir dari keluarga non muslim. Sekolah membuatnya memeluk Islam. Dan sekolah mengantarkannya membangun sembilan puluh empat masjid besar.
Masjid Sulaeman adalah karya besar di tangan Mimar Sinan. Tak lengkap ke Turki jika tak kunjungi tempat itu. Tentu selain Hagia Sophia dan Istana Topkapi.
Klasik tidaklah kuno. Klasik adalah puncak peradaban. Yang kita nikmati adalah turunan masa klasik. Itulah sebabnya, kata 'klasik' selalu menjadi pilar utama jika zaman berubah. Karena klasik telah melampaui zaman.
--Hari gerimis. Di Kamis manis.
sejarah turki usmani,sejarah turki usmani pdf,sejarah turki ottoman,sejarah turkistan,sejarah turki modern,sejarah turki raja sulaiman,sejarah turki sebelum islam,sejarah turki usmani ppt,sejarah turki dan kurdi,sejarah turki vs kurdi,sejarah turki,sejarah turki lengkap,sejarah turki armenia,sejarah turki abad kejayaan,sejarah turki aceh,sejarah akp turki
