Seni Rupa pada Abad Kegelapan Eropa - Seni dan Desain: Kajian dan Pengetahuan

Seni Rupa pada Abad Kegelapan Eropa

Share:
Para ahli sejarah sepakat istilah Abad Kegelapan (Dark Age) atau Abad Pertengahan (Middle Age/Aufklarung) muncul sebagai zaman yang dimulai antara tahun 400-1400 M.

Melemahnya Romawi tahun 330 M, menyebabkan dipindahkannya ibukota Romawi ke Konstantinopel (Romawi Timur). Romawi Barat mengalami kemunduran. Seniman-seniman kabur karena serangan dari bangsa lain di sekitar Romawi Barat. Kekosongan terjadi dalam perjalanan seni.


Karena raja-raja di Romawi Barat mulai memeluk agama Nasrani sejak Edik Milan 313 M. Maka muncul anggapan tahun 400-an M bahwa: perintah Raja adalah perintah Tuhan. Raja adalah penjelmaan Tuhan. Doktrin ini melekat di masyarakat sehingga disebut Abad Kegelapan (400-1400).


Sejak ibukota Romawi pindah ke Konstantinopel. Bangsa Romawi banyak yang pindah ke sana. Kekosongan perjalanan seni inilah diisi oleh Nasrani. Maka tema-tema keseniannya adalah corak Agama Kristen.

Mengapa? Karena kesenian dipusatkan di Monastri (semacam pesantren). Muncullah arsitektur-arsitektur gereja bergaya Romawi. Olehnya, arsitektur itu disebut Romaneska (Romanesque) yang artinya seolah-olah Romawi.

Berselang beberapa ratus tahun kemudian, muncul bangsa Goth di Perancis. Konon bangsa Goth itu adalah ejekan untuk bangsa Bar Bar. Lahirlah istilah Gothic (Gotik) karena mereka membuat gaya yang menyimpang dari gaya yang telah ada. Termasuk pada seni.

Dulu dosen kami pernah bilang, untuk mengenali karya-karya bangsa Goth, cukup buat akronim dari Gotik: gonrong, tinggi, kurus. Dan ternyata ampuh. Arsitektur bangsa Gothic itu tinggi-tinggi, kurus dan dilebih-lebihkan (gonrong).


Seiring dengan perjalanan waktu. Berbagai perang terjadi. Termasuk perang salib. Ksatria Templar berhadapan dengan Ksatria Umayyah.

Sejak Dinasti Umayyah yg mewakili Islam masuk ke Eropa dan berpusat di Granada Spanyol. Terjadi perubahan arsitektur dari kedua belah pihak. Lengkung Romawi dipakai di Granada membangun masjid, universitas dan istana. Pola susunan warna selang-seling Umayyah dipakai oleh Gereja dan berbagai tempat penting lainnya.

--dikutip dengan tambahan dari penjelasan Prof Sofyan Salam