Seni seharusnya melahirkan orang-orang yang disiplin dari tatanan emosi dan bersih emosinya. Karya seni yang lahir dari emosi tak terkendali tidak melahirkan benda estetik dan benda seni. Jika emosi dibiarkan liar begitu saja, maka disebut emosi yang sifatnya sentimental.
Kita pahami, seni seharusnya menyucikan, membersihkan dan dikendalikan oleh struktur-struktur yang menarik hingga emosi itu punya makna. Jika tidak, seni hanyalah emosionalisme yang timbul karena keegoisan liar.
Saya mengutip kalimat menarik dari pak Jakob S., "musuh seni adalah kekacauan, karena di situ tidak ada kesatuan dan keutuhan yang teratur dalam suatu pola yang memberikan makna."
Jadi saya tidak sepakat bahwa seni adalah luapan emosi tanpa kadar, karena menghilangkan prinsip estetika dalam membuat karya artistik.
Lukisan cat air: @annycurly |