Siapa yang tidak kenal Alibaba. Raksasa marketplace yang investasinya menyebar ke seluruh dunia. Namun kita takkan bicara Alibaba, kita bicara sedikit ttg histori seni visual di Cina.
Cina. Negeri yg dikelilingi gunung, laut, padang rumput dan gurun yg luas. Bangsanya disebut Tionghoa. Menurut sejarah, bangsa pertama mendiami sungai kuning. Asal mula bangsanya masih misteri, dugaannya dari Mesir, ada pula yg menyebut Mesopotamia, sebagian menyebut Asia Tengah, sebagian lagi menyebut dari India (berdasarkan analisa tulisan), namun yg kuat dugaannya: bangsa Cina primitif berkembang sendiri.
Pemikiran bangsa Cina dipengaruhi dua orang besar, Konfusius dan Lao Tze. Cina kuno berdagang sutera dan porselin melalui sungai-sungai besar mereka.
Dalam pandangan Cina kuno. Seni lukis adalah karya terhormat. Ada yg digulung dan digantung, ketika ada tamu yg berkunjung ke rumah mereka, lukisan di rumah itu dibahas panjang-lebar.
Orang Cina senang melukis pemandangan dan berbagai peristiwa penting ditambah tulisan kaligrafi di samping lukisannya. Orang cina kuno percaya bahwa melukis harus mengikuti aturan baku. Maka mereka menyusun 6 Canon fondasi seni lukis.
Dalam perkembangan selanjutnya. Orang Cina senang melukis perspektif. Obyek yang jauh digambar pada bagian atas kertas gambar. Mereka menggambar dengan tambahan air, kabut atau awan.
Orang Cina senang bermain simbol dalam karya seni. Pemandangan artinya Yin-Yang (keseimbangan). Kuda kurus: pejabat baik tidak dihargai. Kembang serunai: keabadian. Sepasang burung air: keabadian. Terakhir, bambu: keteguhan.
Dalam pandangan Cina. Peniruan terhadap seni bukanlah hal tercela. Plagiasi tidak dilarang. Yah, mungkin itulah sebabnya sekarang menjadi negara serba copy-paste-buat baru. Dalam arsitektur cina. Tiangnya selalu beratap dan memiliki warna tertentu. Merah untuk istana. Hitam untuk bangsawan. Hijau untuk bangsawan lagi. Kuning untuk pejabat rendahan. Tidak berwarna untuk rakyat biasa.
Tembok raksasa Cina juga unik. Panjangnya kira-kira 10 ribu KM. Dibangun untuk menghalau serangan bangsa luar. Sayang seribu sayang, tembok sehebat itu pernah jebol karena penjaganya kena sogok bangsa luar.
--dikutip dari Penjelasan Prof. Sofyan Salam
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung, terus dukung kami, jangan lupa klik iklan sebagai tanda kunjungan. Mari saling menghargai.