Istilah “naturalisme” dalam seni rupa memiliki dua makna, yakni: (1) makna generik yang bersifat universal karena berlaku sepanjang masa tanpa terikat oleh ruang dan waktu tertentu yakni menggambarkan atau merepresentasikan alam (termasuk orang) spersis mungkin sebagaimana yang terlihat oleh mata. Kepersisan ini bertingkat-tingkat sesuai kemampuan pelukis, pematung atau perupa lainnya dalam menggambarkan alam. Kenyataannya, tidak ada karya seni rupa naturalisme yang 100 persen persis dengan alam karena bagaimanapun juga pelukis atau pematung adalah pribadi yang subyektif yang melakukan distorsi di sana-sini untuk menghasilkan karya representasi alam yang dianggapnya ideal. Contohnya adalah karya lukisan Basuki Abdullah yang menampilkan obyek lukisan yang “lebih indah” dari pemandangan atau manusia yang dijadikannya obyek lukisan.
Karya seni lukis Neoklasikisme mengidealisasi obyek lukisannya sebagaimana yang terlihat pada lukisan David dan Ingress. Faktor kunci di sini adalah sang perupa bermaksud untuk menirukan alam dalam berkarya. Cara menirukan alam tidaklah penting. Hal yang penting adalah karya yang dihasilkan menggambarkan alam sebagaimana mata melihatnya. Upaya perupa menirukan alam telah mentradisi sejak peradaban awal manusia dan mencapai puncaknya, dalam konteks kepersisan wujud obyek yang digambarkan, pada Masa Klasik Yunani Romawi. Upaya peniruan alam ini berlanjut terus hingga saat ini; (2) makna khusus istilah naturalisme dalam kaitannya dengan Seni Rupa Modern yang merujuk pada gerakan seni rupa di awal Abad ke-19 yang dipengaruhi oleh tulisan Emile Zola, penulis Perancis yang pertama kali memperkenalkan istilah “Naturalisme.” Untuk membedakannya dengan penggunaan istilah naturalisme yang generik, untuk istilah naturalisme dalam pengertian khusus, dituliskan “Naturalisme” (dengan awal kata huruf kapital).
Dalam seni rupa, karya seni rupa yang dikelompokkan sebagai karya seni rupa Naturalisme (sebagai sebuah gerakan) dihasilkan oleh pelukis pemandangan dan potret di abad ke-19 di Eropa yang dalam melukis, ia tidak bekerja di studio tetapi terjun langsung mengamati obyek yang dilukisnya. Karakteristik dari lukisan Naturalisme yang dihasilkan oleh pelukis kelompok ini dihasilkan berdasarkan obyek yang sesungguhnya (bukan artifisial) melalui pengamatan langsung. Apa yang dilakukan oleh para pelukis ini tidak lepas dari pengaruh metode ilmiah yang dipraktikkan oleh para ilmuwan dalam memahami gejala alam melalui metode pengamatan (observasi).
Pelukis Abad ke-19 yang dianggap menonjol sebagai pelukis Naturalisme antara lain: Jules Bastien-Lepage, Jean-Francois Raffaelli, dan John Constable.
Lukisan naturalisme John Constable, gambar disalin dari artnet |
lukisan naturalisme Rafaelli, gambar disalin dari Schiller and Bodo |
--dikutip dari Buku Pengetahun Dasar Seni Rupa
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung, terus dukung kami, jangan lupa klik iklan sebagai tanda kunjungan. Mari saling menghargai.