Dekade baru Seni Rupa Timur dimulai pada abad 20 SM yang ditandai dengan berkembangnya seni rupa Mesopotamia di sungai Tigris dan Eufrat. Sungai tersebut membuat tanah di daerah yang dilaluinya menjadi subur dan menghasilkan kemakmuran yang melimpah ruah. Masyarakat yang sejahtera mampu menciptakan berbagai karya seni indah, juga taman-taman kota, serta bangunan-bangunan megah, kata Agus Priyatno dalam Analisa Daily.
Secara garis besar Kesenian Timur berlandaskan agama atau kepercayaan, dan kondisi ini mempengaruhi cara cipta mereka (lihat cara cipta seni: Theory of Magic and Rellegy). Cara anggap agama/kepercayaan mereka berbeda-beda sehingga cara merepresentasikan dalam karya juga variatif. Beberapa pustaka sejarah banyak menyebutkan, bahwa suatu kepercayaan (agama dalam arti kuno) terdiri atas tiga struktur yang kuat yaitu: kepercayaan merupakan tiang kehidupan bangsa Timur (theocentric), maka karya seni berpusat kepada Tuhan. Tuhan digambarkan sebagai kekuatan tunggal yang menguasai kehidupan, yaitu kehidupan konteks batin maupun jasmaniah. Kekuatan Tuhan terikat dengan nyawa atau ruh yang dapat menggerakkan cipta-rasa dan karsa manusia sehingga dapat menikmati dunia nyata ini. Pada peristiwa tertentu, Tuhan memberikan wewenang kepada raja sebagai care taker dunia, yaitu pemberian hukuman fisik kepada manusia, karena sifat Tuhan yang maha halus.
Sedang versi lain, Tuhan juga tidak dapat berhubungan langsung dengan manusia, maka diciptakannya malaikat untuk membawa berita kepada manusia terpilih (archetypal man) untuk menyampaikan berita Tuhan.
Kondisi alam dunia Timur subur, para petani mempunyai sisa waktu yang banyak; hal ini berbeda dengan keadaan alam di Barat. Petani terpaksa harus memutar otak dan bekerja keras untuk mengh adapi putaran musim yang cepat. Sisa waktu Orang Timur bekerja di ladang akan digunakan untuk memikirkan hal-hal yang mistik terhadap alam tadi, sehingga mereka berkontemplasi tentang konsepsi kehidupan baru setelah mati atau pasca hidup (life in herafter). Pemikiran terhadap dunia setelah mati ini akhirnya mucul metakognisi (metacognition) yang akhirnya menghasilkan simbolisme.
orang-orang yang berada di daerah atau belahan dunia timur, segala usaha mempertahankan hidup yang berupa proses sosial maupun produk sosial disebut dunia Timur. Termasuk di dalamnya adalah kesenian, kesenian yang berada pada belahan dunia Barat disebut seni Barat dan yang berada di sebelah timur disebut dengan kesenian Timur.
Istilah ini berkembang untuk aliran berpikir atau berpaham (isme) Barat dan Timur. Dunia Timur sebagai tujuan perjalanan mencari nafkah bagi orang Barat ini dijadikan objek budaya, ideologi serta kesenian. Mereka mempunyai kesenian dengan ciri yang berbeda, seperti karya seni rupa, musik, tari, serta karya seni terapan seperti baju (fashion) serta asesori maupun karya bangunan (arsitektur). Dalam peta tersebut, sesuai dengan bilangan wilayah terdapat istilah: Timur Dekat, Timur Tengah dan Timur Jauh.
Dunia Timur dengan khasnya, memberikan daya tarik bagi orang Barat untuk menyelidiki proses sosial dan produk sosial yang termuat dalam pesan berkarya seni. Kedatangan orang Barat ke Timur ini dapat dikatakan mencari inspirasi yang dapat menguntungkan kehidupannya, seperti perdagangan rempah-rempah, penyebaran agama, serta penyelidikan tentang seni dan latar belakang penciptaannya. Proses komunikasi dan interaksi Barat dan Timur pada saat ini sudah tidak kelihatan seperti pada masa yang lalu. Oleh karenanya, untuk membahas karakteristik seni rupa antara dunia Barat dan dunia Timur berangkat dari masa lalu dan diimplementasikan ke masa sekarang agar mempunyai gambaran perkembangan seni rupa pada saat itu dan sekarang.
Pemahaman karakter ini dengan menunjukkan karya yang bersifat kasat mata, dan selanjutnya ikembangkan dengan pola-pola ilmiah dengan mengajukan materi karya seni rupa murni maupun terapan.
Perlu diketahui bahwa referensi tentang seni rupa Timur dalam beberapa kepustakaan kurang lengkap dan terperinci, sebab para penulis berasal dari kalangan akademisi Barat sering mengutamakan bentuk dari pada makna. Pemberian makna yang diberikan untuk mengulas seni rupa Timur masih pada tataran fisik, artinya yang tampak dan merupakan gejala bentuk dan warna yang dikaitkan dengan tujuan penciptaan. Seorang sarjana Barat yang berasal dari Timur Tengah namun bertempat tinggal di Amerika memberikan ulasan tentang penulisan Seni Rupa Timur ini dengan istilah Orientalism. Dalam kata sederhana orientalisme berasal kata orient yang berari Timur. Dalam kesederhanaan kata orientalisme berarti Timur yang di timurkan. Hal berangkat dari logika bahwa posisi dunia Timur tersebut jauh dari benua Eropa, atau posisi daerah yang berada di sebelah Timur benua Eropa. Benua Timur ini termasuk Asia kecil meliputi India, Persia, Turki, Arab jaman dahulu, serta daratan Cina, Jepang dan Indonesia. Daerah ini terletak sebelah Timur Inggris, Belanda serta Eropa lainnya.
--Tulisan di atas disalin dengan beberapa perubahan susunan dari Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kemendikbud.
gambar disalin dari Senayan Post |
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung, terus dukung kami, jangan lupa klik iklan sebagai tanda kunjungan. Mari saling menghargai.